Kamis, 23 Juni 2011

Kiprah Guru BK Mengawal Laju Teknologi

Kiprah Guru BK Mengawal Laju Teknologi
Oleh : Imam Syamsuddin
Guru BK SMP Negeri 2 Kedungpring

Teknologi yang berkembang saat ini memberikan tantangan tersendiri bagi guru BK (Bimbingan Konseling), mengapa demikian ? perlu dicermati dan dimaklumi bahwa perkembangan zaman tidak bisa dicegah atau dihentikan, akan tetapi perlu didukung dan diambil hikmahnya bagi manusia menuju kehidupan yang maju. Di sisi lain, kita perlu melihat, meneliti dan merenung dengan hati nurani yang dalam bahwa setiap perubahan tidak selamanya baik dan tidak mesti bisa diterima akal sehat. Disamping memberikan dampak positif, ternyata tidak sedikit juga dampak negatif yang timbul akibat dari majunya teknologi, sehingga dampaknya akan melanda masyarakat luas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lebik spesifik lagi dampaknya adalah merusak moral generasi muda, generasi yang dibangga – banggakan untuk meneruskan langkah dalam membangun bangsa dan Negara.
Kita bisa rasakan bahwa dengan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, tingkat pergaulan anak – anak dan para remajanya akan semakin berani, mulai dari kaum wanitanya yang tidak segan – segan memamerkan bentuk tubuhnya, memakai pakaian yang sangat minim dan ketat serta bentuk – bentuk penyimpangan perilaku lainya, sampai kepada para anak didik di tingkat sekolah dasar, anak dibawah usia yang dapat mengakses gambar porno, melihat tampilan yang seronok, serta gambar – gambar mesum lewat HP, internet, CD dan sebagainya, yang semua itu sangat berbahaya bagi masa depanya yang secara otomatis adalah masa depan bangsa.
Guru BK merupakan figure, sosok dan teladan bagi para siswanya, apa yang diucapkan dan perilakunya akan dijadikan tauladan dalam bersosialisasi di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat luas. Sebagai figur, dalam melaksanakan tugasnya selalu didasari atas kesabaran, kejujuran, lemah lembut dan keikhlasan. Sebesar apapun permasalahan dan kesalahan yang dihadapi siswa, guru BK senantiasa memahami dan menganggap siswa tersebut tidak bersalah, hanya siswa tersebut dalam situasi bermasalah .
Mewabahnya virus – virus moral yang masuk melalui dunia maya menuju jaringan pergaulan, sebagai akibat dari majunya teknologi tersebut , akan tumbuh dan berkembang dengan pesat, karena jalur pergaulan saat ini bisa dikatakan semakin bebas tanpa batas, apa yang sedang ngetrend di Negara – Negara barat, dapat dilihat dengan mudah di lingkungan masyarakat awam. Apabila seorang anak sudah terinfeksi pengaruh – pengaruh negative, butuh proses panjang dan waktu yang lama untuk mengembalikan ke kondisi semula, sedangkan akibat yang timbul akan berujung pada orang tua serta masyarakat sekitarnya berupa beban moral. Orang tua merupakan pembimbing utama di lingkungan keluarga. Apapun yang dilakukan oleh anak, orang tua akan senantiasa ikut merasakan akibatnya, terlepas itu perilaku yang baik maupun perilaku yang jelek. Tidak salah kalau ada peribahasa yang mengatakan “Anak polah Bapa kepradah”.
Di lingkungan keluarga, anak biasanya kurang begitu terlihat kalau mempunyai perilaku dan pengalaman jelek. Sebab sedikit banyak akan merasa takut terhadap orang tua, akan tetapi kalau berada di luar rumah, yang sebagian besar adalah teman – teman dekatnya, sikap dan perilaku yang menyimpang dan melanggar norma – norma akan muncul dengan sendirinya, karena mereka merasa bebas dari bayang – bayang aturan atau norma – norma di lingkungan orang tuanya.
Selain orang tua, yang akan merasakan dampaknya adalah guru disekolahnya, lebih khusus lagi guru BK. Karena guru BK tugasnya membimbing /membantu siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, maka yang penting diperhatikan guru BK adalah memahami siswa secara keseluruhan, baik masalah pribadinya, masalah keluarganya, serta latar belakang permasalahan yang dihadapinya. Karena permasalahan yang dihadapi anak adalah penyakit mental, maka penangananya juga lebih sulit dan lebih komplek. Latar belakang permasalahan harus digali sedetil mungkin mulai dari masalah individu anak, kesenjangan social keluarga dan lingkungan pergaulan. Sekalipun bisa diketahui akar permasalahanya, akan tetapi bukan persoalan mudah untuk menyelesaikan masalah, masih banyak factor – factor lain yang mempengaruhinya.
Secara logika, kemajuan zaman akan senantiasa berubah dan berubah tanpa akan berhenti, bukan mundur akan tetapi berubah ke arah kemajuan, demikian pula dampak yang akan timbul selalu ada dan sangat beragam jenisnya dan tingkat kesulitanya. Secara otomatis beban penyelesaianya juga lebih komplek. Bagaimana guru BK menghadapi permasalahan tersebut ? sebagai tenaga pendidik yang professional, menyadari betul bahwa permasalahan ke depan akan semakin memberikan tantangan tersendiri, apapun permasalahanya akan dihadapi dengan penuh tanggung jawab, serta berpedoman pada aturan dan kode etik sebagai guru BK.
Semoga apa yang kita laksanakan selama ini dapat memberikan dampak dan nilai tersendiri untuk membangun generasi muda ke depan sehingga tercapai generasi yang berakhlakul karimah, berwawasan luas, mandiri dan memberikan manfaat yang besar bagi keluarga, sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat luas. Semoga !

Kedungpring, 22 Juni 2011